Korea memang sepertinya hanya di kenal dengan K-Pop dan drama romantisnya yang membuatnya tersohor hingga ke pelosok dunia sebagaimana yang dikenal oleh para muda saat ini khususnya. Bahkan mulai dari wisata kuliner, dan wisata alam seakan tidak ada sisi lain lagi yang akan kita kenal dari negeri yang bukan mayoritas islam ini. Namun siapa sangka, ternyata Korea juga memiliki potensi wisata muslim modern yang unik untuk ditelusuri
umat muslim di Korea tidak terlalu banyak alias bukan mayoritas, tetapi kita bisa menemukan kehidupan muslim di Seoul Central Mosque yang berada di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Masjid ini merupakan masjid pertama dan satu-satunya di Seoul sekaligus masjid terbesar di Korea. Seoul Central Mosque yang dibuka untuk pertama kalinya pada tanggal 5 Mei 1976 ini tepatnya berada di distrik Yongsan-gu. Selain menjadi pusat agama Islam, masjid ini juga merupakan kebanggaan lebih dari 45 ribu masyarakat Korea asli yang memeluk Islam sejak dahulu.
Masjid Itaewon ini dalam bahasa Arab bernama Masjid Si’ul Al Markaz, namun petunjuk jalan yang dibuat oleh pemerintah setempat menuliskannya dengan bahasa Inggis yakni Seoul Central Mosque. Arsitekturnya yang khas membuat wisatawan akan dengan mudah mengenali masjid ini. Di pintu utama terdapat tulisan “Allahu Akbar” menggunakan huruf Arab yang cukup besar. Bagi masyarakat setempat dan pemeluk non muslim, masjid ini merupakan titik destinasi wisata, karena keindahan arsitekturnyadan juga karena terletak antara Namsan dan Han River yang memang cukup sentral.
Bangunan masjid yang terdiri dari 3 lantai ini umumnya memiliki tempat terpisah untuk wanita dan pria. Masjid ini tidak hanya menyediakan tempat untuk sholat berjamaah namun juga terdapat beberapa ruangan lain seperti kantor, ruang kelas, ruang rapat dan ruang konferensi. Bahkan ada penginapan yang sering dipakai para pekerja asing untuk melepas penat atau lelah. Perluasan bangunan ini dilakukan pada tahun 1991 setelah pengelola setempat mendapatkan sumbangan dari pemerintah Arab Saudi sebesar 3,5 miliar Won.
Layaknya masjid yang berdiri di negara berpenduduk non-muslim, kita yang menyempatkan datang akan melihat masjid ini didatangi oleh orang-orang yang berasal dari latar belakang negara yang berbeda pula. Seperti Mesir, Libya, Suria, Sudan, Pakistan, Bangladesh, Turki dan juga Indonesia. Mereka pada umumnya adalah para pekerja asing yang mengadu nasib di Korea Selatan. Ada juga penduduk asli keturunan para mualaf yang masuk ke Korea saat Perang Korea dahulu.
Pada saat bulan Ramadhan, Masjid Itaewon ini akan semakin ramai oleh kegiatan keagamaan dan acara buka serta sahur bersama. Sama seperti di Indonesia, pengelola masjid juga menyediakan hidangan untuk para jamaah. Masjid ini juga menjadi jujugan para wisatawan yang ingin menunaikan sholat Jumat. Setiap hari Jumat paling tidak ada 800 jemaah yang melaksanakan sholat. Menyadari bahwa jamaah sholat Jumat di masjid ini berasal dari berbagai negara, maka khutbah Jumat akan diberikan dalam 2 bahasa sekaligus yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Uniknya, lokasi Seoul Central Mosque ini berada di dekat basis militer AS di Korea Selatan. Jadi jangan heran jika melihat sekelompok tentara Amerika hilir mudik di kawasan ini. Untuk sampai ke Seoul Central Mosque ini bisa menumpang subway jalur 6 melalui Seoul Subway dan turun di Stasiun Itaweon pintu exit nomor 3. Turun dari stasiun kita akan menemukan Fire Station Itaewon berbeloklah ke kanan. Jika sampai di persimpangan belok kiri dan berjalanlah sekitar 200 meter.
Bagi wisatawan yang masih ingin melihat geliat kehidupan muslim disini, bisa menginap di hotel-hotel yang ada di Itaewon seperti Hamilton Hotel Itaewon, Grand Hyatt Hotel atau Capital Itaewon Hotel. Setelah itu, bisa menikmati destinasi wisata lainnya di Seoul yakni Whanki Museum, makan di Restoran Seokparang atau menjelajahi Seoul Forest yang mengagumkan dank has Korea. Dijamin kita akan betah dan seakan hidup ditengan banyak hal yang unik dan menyenangkan.
Dikutip dari media.ihram.asia
